MENINGKATKAN HASIL PANEN TANPA BIAYA MAHAL
Pupuk probiotik super BIOSPECTA merupakan pupu organikterbaik yang mampu memproduksi pupuk sendiri di dalam tanah mengutamakan peran bakteri unggul dan tangguh yang dapat memperkuat BIOSIMBIOSIS dengan bakteri tanah lainnya di daerah perakaran sehingga mampu menyediakan nutrisi yang disediakan tanaman.
mengandung bakteri pilihan untuk meningkatkan sistim kekebalan tanaman. sehingga tidak mudah terserang hama/penyakit. Pupuk cair Bio specta diolah dengan formula terbaik karena telah diperkaya dengan HORMON ORGANIK untuk pertumbuhan tanaman dan hasil yang OPTIMAL
KANDUNGAN YANG ADA DI DALAM BIO SPECTA
1. ORGANIK =
Senyawa organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan fosfor dalam jumlah sedikit. Berikut ini beberapa contoh senyawa organic yang banyak terdapat dalam kehidupan sehari-sehari.
CH4= Metana (gas alam/ biogas)
C2H2= Etuna (gas karbit)
C2H5OH= Etanol (alkohol)
C6H12O6= Glukosa
CH3COOH= Asam asetat (cuka)
C8H18= Oktana (bensin)
C2H6= Etana
C3H8= Propana
C3H6O= Propana (aseton)
2. Bahan organik =
Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.Serta pengertian lain dari Bahan organik adalah materi yang telah datang dari organisme yang pernah hidup akibat pembusukan atau produk dari pembusukan, atau terdiri dari senyawa organik.
3. HARA MAKRO
Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar.
Berikut beberapa unsur hara makro yg terkandung dalam pupuk bioSpecta :
• N (Nitrogen) total = 5,5%
Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar, tetapi apabila terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada tanaman.
Fungsi Nitrogen bagi tanaman adalah :
1.Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
2. Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman warnanya lebih hijau, kekurangan N menyebabkan khlorosis
3. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
4. Meningkatkan berkembangbiaknya mikro-organisme di dalam tanah. Sebagaimana diketahui hal itu penting sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organis.
Nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3- (Nitrat) dan NH4+ (Amonium), akan tetapi nitrat ini segera ter-reduksi menjadi ammonium melalui enzim yang mengandung molibdinum. Apabila unsur N tersedia lebih banyak daripada unsur lainnya, akan dapat menghasilkan protein lebih banyak.Udara merupakan sumber Nitrogen yang terbesar.
• P2O5 = 7,8%
Fosfor adalah salah satu unsur hara makro yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, namun kandungannya lebih rendah dibandingkan nitrogen, kalium,dan kalsium.
Fosfor terdapat dalam bentuk phitin, nuklein dan fosfatide, merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Sebagai bagian dari inti sel sangat penting dalam pembelahan sel, demikian pula bagi perkembangan jaringan meristem, pertumbuhan jaringan muda dan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, penyusun protein dan lemak.
Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO4-, dan HPO4=.
Sumber zat fosfat berada di dalam tanah sebagai fosfat mineral yang terdapat pada :
1. Dalam bentuk batu kapur-fosfat (misalnya Cirebon fosfat, Muria fosfat, dll)
2. Dalam bentuk sisa-sisa tanaman dan bahan organis
3. Dalam bentuk pupuk buatan (Superfosfat, Dobel superfosfat, Cirebon fosfat, dll)
• K2O = 2,5%
Kalium sangat penting dalam proses metabolisme tanaman, Kalium juga penting di dalam proses fotosintesis. Bila Kalium kurang pada daun, maka kecepatan asimilasi CO2 akan menurun.
Kalium berfungsi :
1. Membantu pembentukan protein dan Karbohidrat
2. Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman
3. Meningkatkan resisten terhadap penyakit
4. Meningkatkan kualitas biji atau buah.
Kalium diserap dalam bentuk K+ (terutama pada tanaman muda). Menurut penelitian Kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang banyak mengandung protein, inti sel tidak mengandung kalium.
Sumber-sumber Kalium adalah :
1. Beberapa jenis mineral
2. Sisa-sisa tanaman dan jasad renik
3. Air irigasi serta larutan dalam tanah
4. abu tanaman dan pupuk buatan.
• CaO = 3,1%
Kalsium termasuk unsur hara yang esensial, unsur ini diserap dalam bentuk Ca++. Sebagian besar terdapat dalam daun dalam bentuk kalsium pektat yaitu dalam lamella pada dinding sel. Selain itu terdapat juga pada batang, berpengaruh baik pada pada pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar.
Kalsium berfungsi sebagai berikut :
1. Ca terdapat pada tanaman yang banyak mengandung protein
2. Ca ada hubungannya dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
3. Ca dapat menetralkan asam-asam organik pada metabolisme
4. Kekurangan Ca pada tanaman gejalanya pada pucuk
5. Ca penting bagi pertumbuhan akar
6. Ca dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan organik, tersedianya pH dalam tanah tergantung pada Ca.
Sumber Ca terutama batu-batu kapur dan sisa-sisa tanaman. Ternyata bahwa banyak tanah yang kekurangan unsur Ca sehingga bagi tanaman tertentu perlu mendapatkan pengapuran terlebih dahulu, hasilnya ternyata sangat memuaskan.
• Mg0 = 0,6%
Magnesium diserap dalam bentuk Mg++, merupakan bagian dari khlorofil. Kekurangan zat ini maka akibatnya adalah khlorosis, gejalanya akan tampak pada permukaan daun sebelah bawah. Mg ini termasuk unsur yang tidak mobil dalam tanah. Mg merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphates dan Carboxy peptisida.
Kadar Mg di dalam bagian-bagian vegetatif dapat dikatakan rendah daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian generatif malah sebaliknya. Mg banyak terdapat dalam buah dan juga di dalam tanah.
Sumber-sumber Mg adalah :
1. CaCO3MgCO3 (Dolomitic limestone)
2. Sulfat of Potash Magnesium (kandungan Magnesium 11,1%)
3. MgSO4.7H2O (Epson salt)
4. MgSO4.H2O (Kleserit) kandungan Mg 18,3%.
5. MgO (Magnesia)
6. Mg3SiO2(OH)4 (Terpentin)
7. MgCO3 (Magnesit)
8. MgCl2KCl6H2O (Karnalit)
9. Basic slag kandungan Mg-nya adalah 3,4%
Menurut hasil penelitian ternyata ada beberapa faktor (seperti temperature, kelembaban, pH dan beberapa faktor lainnya) yang dapat mempengaruhi tersedianya Magnesium di dalam tanah.
• S = 2,5%
Sulfur / sulphur (S) atau belerang merupakan salah satu unsur hara makro yang penting bagi tanaman. Tanaman menyerap sulfur melewati akar dalam bentuk ion SO4– dan dapat diserap melalui daun dalam bentuk ion SO2–. Sulfur merupakan bagian dari protein yang terdapat dalam bentuk cystein, methionin, serta thiamine. Pada bagian biji tanaman, kandungan zat belerang ternyata cukup banyak yaitu sekitar 50% dari jumlah kandungan unsur fosfat. Tanaman yang biasanya mempunyai kandungan belerang yang cukup tinggi ialah jenis legume dan lili (seperti misalnya bawang). Pada tanaman jenis legume, sulfur penting untuk pembentukan nodula (bintil-bintil akar). Kekurangan sulfur memperlihatkan gejalanya klorosis, kecuali pada pucuk.
4. Hara Mikro
unsure hara mikro juga sama pentingnya dengan unsur hara makro hanya kebutuhan tanaman terhadap zat-zat tersebut hanya sedikit.
Berikut beberapa unsur hara mikro yg terkandung dalam pupuk bioSpecta :
• Fe (Besi) = 0,5%
Besi (Fe) merupakan salah satu unsur hara mikro tanaman. Tanaman menyerap besi dalam bentuk ion Fe3+, tetapi lebih banyak diserap dalam bentuk ion Fe2+. Besi juga dapat diserap dalam bentuk garam-garam kompleks organik (chelate) dan dapat juga diserap oleh daun dalam bentuk Fe sulfat.
• Mn (Mangan) =0,3%
Berupa mineral primer, lempung, oksida dan hidroksida.
Manfaat Mn yaitu :
1. Diserap akar dalam bentuk Mn2+, atau dalam komplek organik.
2. Berfungsi dalam fotosintesis: memecah air dan evolusi oksigen
3. Reaksi redoks (Mn2+ / Mn3+), dekarboksilasi, hidrolisis.
4. Mn dapat mengganti Mg2+ dalam reaksi fosforilasi
5. Tidak mudah dipindahkan antar jaringan, kekahatan muncul paad titik tumbuh, daun yang muda.
6. Gejala kekahatan muncul klorosis antara tulang daun yan muda serupa dengan kekahatan Fe, daun kehilangan warna tidak merata (spot).
7. Keracunan Mn dapat terjadi pada tanah yang sangat masam. Becak hitam atau coklat (endapan MnO2) dengan cincin pucat, terjadi pada daun tua, disebabkan kekahatan Fe, Mg, Ca.
• B (Boron) = 2350 ppm
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3- Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi tanaman ialah: Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca) Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit
• Mo (Molibdenum)= 0,05%
Molibdenum merupakan nutrisi esensial yang dibutuhkan semua spesies tanaman dan hewan. Molibdenum merupakan elemen yang dibutuhkan dalam jumlah paling sedikit yaitu kurang dari 1 ppm, namun juga menjadi unsur hara mikro yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Aplikasi penambahan Mo dilakukan melalui pupuk dengan mengecek pH. Meningkatkan pH sampai 6.0 atau lebih akan memperbaiki masalah defisiensi Mo. Jika pemupukan diperlukan, perlakuan benih 0.5 oz/a biasanya cukup karena Mo hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit. Penyemprotan kira-kira 2-3 oz/a sodium molybdate atau ammonium molybdate pada daun efektif terhadap pertumbuhan tanaman ketika terjadi defiesiensi Mo.
• Cu (Tembaga)= 10 ppm
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++ Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi tanaman ialah: Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid Coenzim A. dehidrosenam Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).
• Zn/zincum (Seng) = 0,2%
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++ Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi tanaman ialah: Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
• Cl (Khlor)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl –
Fungsi unsur hara Khlor (Cl) bagi tanaman ialah:
1. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran
2. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
3. Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas
5. MIKROORGANISME
• ACTINOMYCETES = CFU/ML 1,4X108
Actinomycetes adalah suatu kelompok mikroorganisme yang morfologinya merupakan bentuk peralihan antara bakteri dan jamur. Actinomycetes merupakan mikroorganisme tanah yang umum dijumpai pada berbagai jenis tanah. Populasinya berada pada urutan kedua setelah bakteri, bahkan kadang-kadang hampir sama. Actinomycetes hidup sebagai saprofit dan aktif mendekomposisi bahan organik, sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
• AZOTOBACTER SP = CFU/ML 3,4X1010
Azotobacter merupakan bakteri gram-negatif aerob nonsimbiotik yang berfungsi sebagai pengikat N bebas sehingga bakteri ini mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah dalam meningkatkan kesuburan tanah .
• AZOSPIRILLIUM SP = CFU/ML 2,7X109
Azospirillum adalah bakteri yang hidup di daerah perakaran tanaman. Bakteri ini berkembang biak terutama pada daerah perpanjangan akar dan pangkal bulu akar. Sumber energi yang mereka sukai adalah asam organik seperti malat, suksinat, laktat, dan piruvat. Diketahuilah bahwa anggota genus bakteri ini mampu menambat nitrogen atmosfer dan memacu pertumbuhan tanaman.
• RHIZOBIUM SP = CFU/ML 6,15X1011
Rhizobium sp. (yang terkenal adalah Rhizobium leguminosarum) adalah basil yang gram negatif yang merupakan penghuni biasa didalam tanah. Bakteri ini masuk melalui bulu-bulu akar tanaman berbuah polongan dan menyebabkan jaringan agar tumbuh berlebih-lebihan hingga menjadi kutil-kutil. Bakteri ini hidup dalam sel-sel akar dan memperoleh makanannya dari sel-sel tersebut. Biasanya beberapa spesies Actinomycetes kedapatan bersama-sama dengan Rhizobium sp dalam satu sel.
Rhizobium sp. adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume, bersifat host spesifik satu spesies Rhizobium cenderung membentuk nodul akar pada satu spesies tanaman legume saja. Rhizobium yang tumbuh dalam bintil akar leguminoceae mengambil nitrogen langsung dari udara dengan aktifitas bersama sel tanaman dan bakteri, nitrogen itu disusun menjadi senyawaan nitrogen seperti asam-asam amino dan polipeptida yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan, bakteri dan tanak disekitarnya. Baik bakteri maupun legum tidak dapat menambat nitrogen secara mandiri, bila Rhizobium tidak ada dan nitrogen tidak terdapat dalam tanah legum tersebut akan mati.
Manfaat Rhizobium Sp :
• Hifa mikoriza membantu akar untuk menjangkau nutrisi pada areal yang tidak terjangkau akar serabut. Hifa cendawan mikoriza yang menjelajah keluar dari akar serabut jauh melampaui jarak yang dicapai akar serabut. Daya jelajah hifa mikoriza kurang lebih 200 kali dibanding daya jelajah akar serabut.
• Membantu menyerap nutrisi yang sulit tersedia seperti Phospat.
• Melindungi tanaman dari pengaruh stres/cekaman akibat biotik seperti hama penyakit, dan abiotik seperti kekurangan hara dan keracunan logam berat.
• PSEDOMONAS SP = CFU/ML 8,35X1011
Pseudomonas Sp merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon membutuhkan pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas sp dengan senyawa hidrokarbon.
Kemampuan bakteri Pseudomonas sp. IA7D dalam mendegradasi hidrokarbon dan dalam menghasilkan biosurfaktan menunjukkan bahwa isolat bakteri Pseudomonas sp IA7D berpotensi untuk digunakan dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon.
• LACTOBACILLUS SP = CFU/ML 6,8X107
Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp) dapat mengakibatkan kemandulan (sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan tanaman.
Meningkatkan percepatan perombakan bahan organik.
Menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik.
Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.
• BACILUS SP = CFU/ML 1,0X108
Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh pada kondisi aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi), mampu mendegradasi Xylandan karbohidrat (Cowandan Stell’s, 1973). Bacillus spp mempunyai sifat: (1) mampu tumbuh pada suhu lebih dari 50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, (2) mampu bertahan terhadap pasteurisasi, (3) mampu tumbuh pada konsentrasi garam tinggi (>10%), (4) mampu menghasilkan spora dan (5) mempunyai daya proteolitik yang tinggi dibandingkan mikroba lainnya. Bacillus adalah salah satu genus bakteri yang berbentuk batang dan merupakan anggota dari divisi Firmicutes. Bacillus merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.
Manfaat Bacilus Sp:
• Melarutkan senyawa phospat agar mudah diserap oleh akar
• Merombak persenyawaan agrokimia dalam tanah
• Menyediakan unsur hara bagi tanaman
• CYTOPHAGA SP = CFU/ML 3,8X108
Bakteri Cytophaga merupakan bakteri luncur yang berbentuk panjang, beberapa di antaranya lebih dari 100 m dengan ujung yang membulat atau meruncing. Bakteri ini bergerak dengan meluncur motility atau immotile. Berbeda dengan mikobakteri berbuah, yang juga meluncur heterotrophs , bakteri ini memiliki komposisi dasar DNA yang sangat rendah ( mol 0 / 0 G + C sekitar 30 sampai 48) . Sebagian besar obligat aerobik , namun ada juga yang fermentatif. Karena motilitas glinding mereka , koloni mereka tipis dan menyebar, bakteri ini membentuk koloni berwarna kuning atau jingga. Habitat bakteri ini ada di tanah dan air. Bakteri ini dapat mencerna selulosa, kitin/agar.
Bakteri ini dapat mendegradasi selulosa dengan cara meluncur di permukaan material yang mengandung serat selulosa. Organisme ini menghasilkan membrane sel yang mengandung endoglucanase dan periplasmic exoglucanase yang berfungsi untuk mendegradasi selulosa. Walaupun bakteri ini dapat mencerna selulosa tetapi bakteri ini tidak dapat menghasilkan enzim selulase, enzim ini hanya melekat di sel amplop dan bersatu dengan lendir yang dikeluarkan selama pergerakan. Karena sifatnya yang bisa mendegradasi selulosa biasanya bakteri ini digunakan untuk industri sebagai pupuk kompos.
• STREPTOMYCETES SP = CFU/ML 2,7X105
Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah.Bakteri ini nonmotil dan berfilamen. Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk. Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah. Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.
• RAGI SACCHAROMYCES SPP(SACCHAROMYCES CEREVISIEAE DLL) = PROPAGUL/ML 9,0X107
Saccharomyces merupakan genus khamir/ragi/en:yeast yang memiliki kemampuan mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Saccharomyces merupakan mikroorganisme bersel satu tidak berklorofil, termasuk termasuk kelompok Eumycetes. Tumbuh baik pada suhu 30oCdan pH 4,8. Beberapa kelebihan saccharomyces dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptas
melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman.
Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar.
Sekresi Ragi adalah substrat yang baik untuk bakteri asam laktat dan Actinomycetes
• SELULOTIK = CFU/ML 3,4X1010
Bakteri selulolitik merupakan suatu komunitas bakteri yang hidup pada bahan yang mengandung selulosa (Martien, 2000). Mikroorganisme selulolitik seperti bakteri dan fungi menghasilkan seperangkat enzim yang menghidrolisis selulosa kristal secara sinergis menjadi oligosakarida yang lebih kecil dan akhirnya menjadi glukosa yang berfungsi sebagai sumber karbon dan unsur hara bagi pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Enzim yang berperan dalam proses hidrolisis tersebut adalah selulase yang dihasilkan mikroorganisme sebagai respon terhadap adanya selulosa pada lingkungan hidupnya dan proses tersebut berlangsung jika terjadi kontak antara sel bakteri dengan permukaan selulosa (Lynd et al.,2002).
• BPF = CFU/ML 5,5X107
Bakteri BPF merupakan bakteri tanah yang bersifat non patogen, sehingga termasuk dalam katagori bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri tersebut menghasilkan vitamin dan fitohormon yang dapat memperbaiki pertumbuhan akar tanaman serta meningkatkan serapan hara (Glick, 1995). Bakteri pelarut fosfat merupakan satu-satunya kelompok bakteri yang dapat melarutkan P yang terjerap permukaan oksida-oksida besi (Fe-P) dan almunium (Al-P). Bakteri tersebut berperan juga dalam transfer energi, penyusunan protein, koenzim, asam nukleat dan senyawa-senyawa metabolik lainnya yang dapat menambah aktivitas penyerapan P pada tumbuhan yang kekurangan P (Rao, 1994).
6. HORMON
Hormon tumbuhan, atau fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan[1]. “Kadar kecil” yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per liter sampai satu mikromol per liter.
Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun, hormon tumbuhan tidak dihasilkan dari suatu jaringan khusus berupa kelenjar buntu (endokrin) sebagaimana hewan, tetapi dihasilkan dari jaringan non-spesifik (biasanya meristematik) yang menghasilkan zat ini apabila mendapat rangsang. Penyebaran hormon tumbuhan tidak harus melalui sistem pembuluh karena hormon tumbuhan dapat ditranslokasi melalui sitoplasma atau ruang antarsel.
Hormon tumbuhan dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan (“endogen”). Pemberian hormon dari luar sistem individu dapat pula dilakukan (“eksogen”). Pemberian secara eksogen dapat juga melibatkan bahan kimia non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan rangsang yang serupa dengan fitohormon alami. Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan dari hormon hewan, dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh tumbuhan (bahasa Inggris: plant growth regulator/substances) bagi hormon tumbuhan.
• AUXIN = 170 PPM
Auksin merupakan salah satu hormon yang ada pada tumbuhan. Hormon yang satu ini biasanya ditemukan pada akar, ujung batang dan pembentukan bagian bagian bunga.
Ada beberapa fungsi hormon auksin yang memiliki peran cukup penting dalam pertumbuhan tanaman mulai dari:
1. Membantu proses tumbuhnya batang juga pada bagian akar
2. Membantu proses pembelahan pada sel tumbuhan (baca : fungsi dinding sel pada tumbuhan)
3. Mematahkan dominansi apikal atau pucuk. Hal ini merupakan sebuah kondisi dimana pucuk tanaman atau bisa pula akar tanaman tidak lagi dapat berkembang
4. Mempercepat proses perkecambahan, dominansi benih akan dipatahkan oleh auksin serta merangsang perkecambahan benih pada tanaman. Meningkatkankan kuantitas panen dapat dilakukan dengan cara perendaman benih dengan hormon auksin.
5. Mempercepat proses pematangan buah
6. Merangsang kambium dalam pembentukan jaringan xilem dan floem
7. Menghambat terjadinya kerontokan buah
8. Menghambat terjadinya kerontokan pada daun (baca : fungsi daun pada tumbuhan)
9. pembantu proses pembuahan pada tumbuhan tanpa dibarengi dengan penyerbukan atau yang sering juga disebut dengan partenokarpi
10. Menjaga keelastisan dinding sel
11. Pembentukan sel dinding primer
Penggunaan auksin pada tumbuhan terlihat dari respon akan peningkatan laju pertumbuhan pada tanaman yang terjadi pada konsentrasi yang optimal. Respon lainnya adalah terjadinya penurunan pertumbuhan yang terjadi pada konstrasi terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah.
Hingga sekarang auksin sintetis telah banyak digunakan secara luas dan telah banyak diperjual belikan untuk urusan pertanian. Bukan hanya hormon auksin, namun jenis hormon yang lain seperti sitokinin, giberelin dan lain – lain, juga banyak dijual dalam bentuk kemasan. Tidak hanya digunakan untuk keperluan laboratorium, melainkan juga dapat digunakan dalam aplikasi di lapangan.
• GIBERELIN (GA3) = 225 PPM
Hormone giberelin merupakan suatu hormone yang sangat berpengaruh pada perkembangan dan perkecambahan sel embrio dengan bantuan fungsi cahaya matahari. Kemudian akan membantu untuk merangsang pembentukan enzim yang berpengaruh dalam pemecahan senyawa amilum. Enzim tersebut adalah enzim amylase. Pemecahan senyawa terjadi pada endosperm, yakni tempat cadangan makanan. Mengapa harus dipecah? Agar bisa menghasilkan senyawa glukosa yang mana merupakan senyawa penghasil energi. Hormone ini kerap di berikan pada tanaman-tanaman yang kerdil. Sebab gunanya adalah untuk membantu menormalkan pertumbuhan tanaman tersebut agar besar seperti tanaman pada umumnya. Cara kerja hormone ini akan di bantu oleh hormone-hormone lainnya, seperti hormone auksin.
Disamping itu juga hormon giberelin memiliki fungsi pada tumbuhan yang akan membantu proses pembentukan sempurna pada tumbuhan. Berikut adalah penjelasannya mengenai fungsi hormon giberelin :
1. Membantu pertumbuhan tunas embrio
2. Membantu perkecambahan embrio
3. Membantu merangsang pembentukan enzim amylase, maltase, dan pemecah protein
4. Membantu pembentukan biji
5. Munculnya buah tanpa biji
6. Mampu memecah senyawa amilum untuk menghasilkan senyawa glukosa
7. Meninggikan tumbuhan kerdil menjadi tumbuhan normal
8. Membantu dalam proses pembentukan biji
9. Merangsang serbuk sari atau polen
10. Membantu memperbesar ukuran pada buah
11. Membantu merangsang pembentuka bunga
12. Membantu menghentikan masa dorminasi biji (kebalikan hormone sitokinin)
13. Dengan konsentrasi rendah, tidak merangsang pembentukan akar
14. Dengan konsentrasi tinggi, bisa merangsang pembentukan akar
15. Membantu pembentukan bunga
16. Membantu mempercepat pertumbuhan
17. Mempu menyebabkan tanaman berbunga sebelum musimnya
18. Membancu mempercepat aktivitas cambium
19. Membantu perkecambahan biji
• SITOKININ
Sitokinin merupakan Zat Penumbuh Tanaman (ZPT) yang mendorong pembelahan (sitokinesis). Beberapa macam sitokinin merupakan sitokinin alami (misal : kinetin, zeatin) dan beberapa lainnya merupakan sitokinin sintetik.
Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada batang.
Ahli biologi tumbuhan juga menemukan beberapa manfaat sitokinin, antara lain :
• Sitokinin dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman.
• Sitokinin juga menunda penuaan daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol dengan baik proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel tanaman.
a. SITOKININ ALAMI
1.KINETIN = 99,7 PPM
Kinetin merupakan salah satu anggota dari sitokinin. Kinetin atau N6-(furfurylamino)purine merupakan hormon yang dikenal dalam menghambat penuaan daun. Kinetin tidak dapat disintesis tumbuhan.
Sitokinin memiliki fungsi sebagai penginduksi pembelahan sel, morfogenesis termasuk inisiasi batang dan induksi pembentukan tunas, menstimulasi pertumbuhan tunas lateral, pembentangan daun, penundaan penuaan daun, menstimulasi pembukaan stomata pada beberapa spesies dan berperan dalam perkembangan kloroplas karena menstimulasi akumulasi klorofil dan konversi etioplast menjadi kloroplast (Davies, 1995). Sitokinin dapat menstimulasi pemanjangan sel, mematahkan dormasi biji, ekspansi kotiledon, dan menstimulasi produksi pigmen misalnya pigmen antosianin (Sinha, 2004).
2. ZEATIN = 99,5 PPM
Hormon zeatin adalah nama lain dari hormon Sitokinin, hormon tumbuhan yang fungsinya memperbaiki, mempermudah, mempercepat dan meningkatkan proses pembelahan sel.
Hormon mempunyai sifat sifat yang khas yang sangat diperlukan bagi kelangsungan masa depan tanaman, diantaranya:
• Hormon hanya dibutuhkan dalam kadar secukupnya untuk memperbaiki,meningkatkan dan merangsang pertumbuhan yang lebih baik dalam satu organisme tumbuhan.
• Dapat mempermudah pasokan nutrisi yang dapat melancarkan proses stimulasi lingkungn sekitar.
• Bekerja beriringan dan saling berkaitan dengan hormon lain dalam merespon stimulasi lingkungan sekitar.
Fungsi hormon Zeatin diantaranya:
1. Memperbanyak dam mempercepat tumbuhnya pucuk daun muda
2. Memperbaiki pertumbuhan daun dan pucuk yang kurang produktif
3. Mempercepat proses regenerasi pada tumbuhan yang mulai tua
4. merangsang pasokan garam mineral dan asam amino kebagian semua ruas daun
5. Mengontrol, memperbanyak dan memperbaiki kualitas buah
6. Mempercepat proses pertumbuhan tunas, akar, ranting serta batang
7. Bertanggung jawab atas stimulasi pembelahan sel
8. Dapat mempercepat terjadinya sel pada seluruh jaringan tumbuhan
9. Meningkatkan kualitas rasa dan bentuk buah
10. Menutrisi caabang raanting sehingga kuat untuk menopang buah dengan jumlah banyak
11. Dapat mengatur, mengontrol, mempermudah dan mempercepat pertumbuhan tunas baru yang dihasilkan dari proses pembelahan sel
12. Mampu memperbanyak jumlah kloriofil pada jaringan hijau daun.
13. Mematikan dan menghambat dormansi biji bijian
14. Memperlambat kondisi kekeringan dan keguguran pada bunga, daun dan buah dengan cara mengalirkan nutrisi lebih pada ketiga jaringan tumbuhan itu.